Apakah anak Anda pernah mengalami perudungan? Pernahkan Anda menemukan orang-orang di sekitar Anda dirundung? Bagaimana cara Anda menyikapi dan mengatasinya? Perundungan sudah sangat sering terjadi terlebih di kalangan pelajar. Hal ini bisa kita lihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa pada tahun 2022 tercatat ada sekitar 119 kasus perundungan yang terjadi pada anak. Hal ini membuktikan bahwa masih perlunya perhatian yang lebih mendalam terhadap kasus perundungan. Terlebih pada pelajar, karena pada saat ini perundungan banyak terjadi di lingkungan sekolah. Hal tersebut dibuktikan oleh paparan dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) bahwa selama Januari hingga Juli 2023 sebanyak 50% perundungan terjadi di tingat SD dan SMP. Sementara itu, di jenjang SMA berkisar di angka 18,75%. Hal ini menjadi tugas penting bagi satuan Pendidikan. Namun tidak hanya satuan Pendidikan yang berperan di sini, orang tua dan masyarakat juga ikut andil dalam mengatasi masalah perundungan di kalangan anak-anak. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan berbagai edukasi mengenai perundungan agar mereka lebih paham akan dampak dari perundungan itu sendiri.
Apa sih sebenarnya makna dari perundungan? Perundungan atau yang lebih dikenal dengan bullying merupakan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain yang dilakukan oleh sekolompok orang atau individu. Perundungan ini bertujuan untuk mengintimidasi, merendahkan, dan melukai orang lain. Makna sederhananya adalah ketika seseorang melakukan hal-hal jahat atau kasar kepada orang lain, baik itu secara verbal, fisik, bahkan lewat internet yang membuat korban merasa terluka, takut, dan tidak bahagia. Maka dari itu perundungan terbagi menjadi beberapa bentuk, yaitu fisik, verbal, sosial, cyberbullying.
Perundungan fisik yang kerab sering kita temui merupakan jenis perundungan yang di mana seseorang menggunakan tindakan fisik untuk merugikan bahkan melukai orang lain, seperti memukul, menendang, mendorong, atau kekerasan fisik lainnya. Perundungan ini dapat berakibat pada luka fisik yang serius dan sangat berbahaya. Kerab kita lihat berseliweran di media sosial perundungan fisik yang terjadi di kalangan pelajar. Terkadang pelaku dengan sadar melakukan dan menyebarluaskan video kekerasan tersebut. Bahkan dibeberapa kejadian yang sering terjadi permasalahan tersebut dibawa hingga jalur hukum. Seharusnya, dari kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi yang lain.
Selain perundungan fisik, ada pula perundungan verbal yang kerab terjadi. Perundungan verbal merupakan Tindakan yang melibatkan penggunaan kata-kata kasar, ejekan, atau komentar merendahkan untu menyakiti atau mengintimidasi seseorang secara lisan. Perundungan verbal ini sering tidak disadari oleh pelakunya, bahwa yang dilakukan termasuk dalam perundungan. Siswa sering berdalih bahwa mereka hanya bercanda. Tidak sedikit akibat dari perundungan verbal ini bisa berakhir dengan kekerasan fisik. Kejadian yang sering kita temui di sekolah adalah siswa yang sering menggolok-olok temannya sehingga membuat korban menjadi tidak nyaman. Akibat dari perundungan ini bisa berdampak serius pada kesehatan mental dan emosional korban. Hal ini juga membuat lingkungan yang tidak nyaman dan tidak aman. Maka dari itu, penting sekali untuk mengenali dan menghentikan perundungan verbal dan mendunkung korban yang membutuhkan bantuan.
Selain itu, ada pula perundungan sosial. Perundungan ini merupakan tindakan yang melibatkan upaya untuk mengucilkan atau merendahkan seseorang dari lingkungan sosial dari kelompok tertentu. Hal ini membuat korban merasa ditolak atau tidak diterima oleh orang lain. Perundungan ini juga berdampak serius pada emosional korban. Korban akan merasa kesepian, stress, atau depresi. Ini juga bisa merusak hubungan sosial dan mengganggu perkembangan individu korban. Maka dari itu, penting untuk mengidentifikasi perundungan sosial dan menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua orang.
Terakhir adalah cyberbullying. Perkembangan teknologi sekarang sudah banyak memudahkan kita dalam berinterkasi dengan banyak orang. Namun, masih banyak yang tidak bijak dalam menggunakannya. Cyberbullying merupakan tindakan perundungan yang terjadi melalui media digital seperti pesan teks, media sosial, email, dan lain sebagainya. Mereka menggunakan teknologi untuk merendahkan, mengintimidasi, atau merugikan korban secara verbal dan non-verbal. Perundungan ini bahkan semakin umum terjadi dan berkembang hingga sekarang. Contohnya seperti pencemaran nama baik, menghina orang lain di medsos, dan lain sebagainya. Akibat dari perundungan ini bisa berdampak pada kesehatan mental, emosional, dan sosial korban. Maka dari itu pentingnya untuk mengedukasi diri sendiri dan anak-anak tentang risiko dari cyberbullying, serta melaporkan tindakan tersebut pada pihak yang berwenang. Bahkan hal ini sudah ada hukumannya yang diatur dalam cyber law. Apabila kita tidak bijak dalam menggunakan teknologi, maka hukumannya bahkan bisa dipidana.
Maka dari itu, dalam mengatasi masalah perundungan diperlukan komitmen dari individu, komunitas, sekolah, tempat kerja, orang tua, dan masyarakat secara keseluarahan. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Pertama, memberikan edukasi sebanyak-banyaknya mengenai kesadaran mengenai bahaya dan risiko dari tindakan perundungan. Kedua, kita bisa menentukan kebijakan-kebijakan apabila perundungan terjadi, terutama di lingkungan sekolah. Ketiga, kita juga harus mengsosialisasikan mengenai kebijakan dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi. Kita juga harus memberikan dukungan bagi korban dan pelapor yang berani bertindak untuk melaporkan peristiwa perundungan. Sekolah juga harus mampu menciptkana lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua siswa. Di sini, tidak hanya peran guru di satuan pendidikan yang diperlukan, bahwa peran orang tua juga sangat penting. Orang tua juga harus aktif dalam mendidik anak-anak tetang pentingnya menghormati orang lain. Masyarakat atau komunitas lokal juga ikut andil dalam mengatasi perundungan, seperti program-program kegiatan mengenai toleransi, dan sejenisnya. Namun jika tindakan perundungan sudah melibatkan tindakan illegal, maka diharuskan untuk melakukan pelaporan dan tindakan hukum.
Dalam mengakhiri pembahasan ini, mari kita bersatu untuk menghadapi perundungan dalam semua bentuknya. Perundungan adalah masalah serius yang memengaruhi banyak individu, dan kita semua memiliki peran dalam mengatasi masalah ini. Ingatlah bahwa tindakan-tindakan sederhana seperti mendukung korban, melaporkan perundungan, atau menjadi model peran yang baik bisa membuat perbedaan besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lebih baik bagi semua orang. Mari kita bekerja sama untuk mencapai masa depan di mana perundungan tidak lagi menjadi kenyataan, dan kita bisa hidup dalam lingkungan yang penuh dengan toleransi, rasa hormat, dan inklusi.