Karakter pelajar yang kuat adalah kunci utama mencapai keberhasilan dalam pendidikan dan kehidupan. Membentuk karakter pelajar bukan hanya tentang pencapaian akademis, tetapi juga tentang nilai-nilai moral, etika, dan sikap yang akan membimbing mereka sepanjang hidup. Salah satu sumber inspirasi terbesar dalam membentuk karakter pelajar adalah melalui kisah-kisah sukses. Mari kita jelajahi bagaimana membentuk karakter pelajar melalui kisah-kisah sukses dan mengambil pelajaran berharga dari kesuksesan mereka.
Penekanan nilai-nilai penting
Sebelum kita masuk ke dalam kisah sukses, penting untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang penting dalam membentuk karakter pelajar. Nilai-nilai seperti ketekunan, kejujuran, tanggung jawab, rasa ingin tahu, dan empati adalah beberapa di antaranya, karakter pelajar yang kuat didasarkan pada fondasi nilai-nilai ini, yang akan membantu mereka menghadapi berbagai tantangan dan mengambil langkah-langkah yang benar dalam pengembangan diri.
Salah satu kisah yang menginspirasi dalam membentuk karakter pelajar adalah kisah Jane, seorang pelajar berprestasi yang datang dari latar belakang ekonomi yang sulit. Jane adalah contoh nyata ketekunan. Meskipun ia menghadapi banyak rintangan dalam pendidikannya, termasuk kurangnya sumber daya dan dukungan, Jane tidak pernah menyerah. Ia memanfaatkan peluang yang ada, memperoleh beasiswa dan bekerja keras untuk meraih prestasi akademis yang gemilang. Lebih dari sekedar nilai tinggi, Jane juga menunjukkan integritas dan kejujuran dalam setiap tindakannya. Kesuksesannya bukan hanya tentang bagaimana ia menjadi inspirasi bagi teman-temannya untuk mengikuti jejak yang benar.
Peran orang Tua dalam Membentuk Karakter Pelajar
Keteladanan merupakan perilaku seseorang yang dapat dijadikan contoh oleh orang yang melihatnya. Peran orang tua merupakan dasar yang paling utama dalam membentuk karakter pelajar, karena mereka lebih banyak menghabiskan waktunya bersama orang tua ketika di rumah. Contohnya, ketika anak sudah diajarkan untuk berperilaku jujur di rumah maka perilaku tersebut akan terbawa sampai ke sekolah. Jadi, ketika anak sudah dibekali nilai integritas oleh orang tua sejak dini maka ketika di sekolah guru akan sangat terbantu untuk membangun nilai tersebut. Ada beberapa hal yang menjadi peran dari orang tua untuk membangun karakter pelajar yaitu: 1) orangtua sebagai teladan, karena anak akan meniru sagala kebiasaan yang dilakukan orang tuanya. 2) sebagai orang tua wajib untuk melakukan penyadaran mengenai cara bersikap, bertutur kata, serta bertanggung jawab. 3) perlu dibiasakan kepada kepada anak untuk melakakun pembiasaan yang tertib dan bertanggung jawab terhadap sesuatu yang mereka perbuat.4) orang tua harus melakukan pengawasan terhadap anak.
Peranan Guru dalam Membentuk Karakter Pelajar
Ketika di sekolah, guru merupakan orang yang akan digugu dan ditiru oleh pelajar. Jika guru dapat memberikan contoh yang positif seperti menanamkan nilai kejujuran, sopan santun, memberikan penghargaan, dan menanamkan nilai budi pekerti baik maka pelajar pun akan menirunya. Demikian sebaliknya, jika guru memberi contoh yang negatif maka pelajar pun akan menirunya. Guru berperan sebagai orang tua kedua bagi pelajar ketika di sekolah, bukan hanya memberikan pengetahuan, namun turut membantu membentuk karakter pelajar. Selain itu, keteladanan guru merupakan hal penting dalam membentuk intergritas pelajar. Sejalan dengan pernyataan Wiranta dalam Jurnal Lingkar Widyaiswara (2015) integritas adalah suatu tindakan yang dilaksanakan secara konsisten dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, sekalipun keadaan memberi tantangan besar dalam melaksanakannya. Jika guru mampu menjadi teladan yang baik bagi pelajar dan melakukan secara konsisten maka guru telah memiliki nilai integritas. Dalam hal ini, otomatis nilai integritas pelajar akan terbangun karena pelajar mendapat contoh yang baik dari gurunya. Begitupun ketika guru belum dapat membangun nilai integritas pelajar maka akan terjadi berbagai hal negatif, seperti kejadian beberapa tahun yang lalu yaitu kasus seorang pelajar yang melawan gurunya sampai gurunya meninggal dunia. Dengan adanya, kasus tersebut menandakan bahwa keteladanan di lingkungan sekolah mengalami krisis.
Peran Tokoh Panutan dalam Membentuk Karakter Pelajar
Tokoh panutan memiliki peran penting dalam membentuk karakter pelajar. Peranan mereka sangat signifikan dalam membentuk individu yang lebih baik. Mereka dapat menjadi sumber inspirasi dan contoh teladan bagi para pelajar. Peran tokoh panutan dalam membentuk karakter pelajar antara lain: 1) inspirasi yaitu tokoh panutan bisa mengisnpirasi pelajar palajar untuk mengejar prestasi dan sukses dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, olahraga, seni, atau sosial. 2) Etika dan Moral yaitu tokoh panutan membantu membentuk nilai-nilai etika dan moral pelajar terutama memupuk rasa empati, simpati, tanggung jawab, dan kejujuran. 3) Motivasi yaitu ketika pelajar melihat bagaimana tokoh panutan mereka berhasil mengatasi rintangan dan mencapai tujuan mereka, ini dapat meningkatkan motivasi pelajar untuk berusaha lebih keras. 4) Pilihan yang baik yaitu tokoh panutan dapat membantu pelajar dalam membuat pilihan yang baik dalam kehidupan sehari-hari, seperti memilih teman yang positif, menghindari perilaku beresiko, dan memilih jalan yang benar.5) Pengembangan Diri yaitu para pelajar dapat mengikuti jejak tokoh panutan mereka dalam pengembangan diri, seperti mengikuti pelatihan atau pendidikan tambahan, membangun keterampilan, dan merencanakan karir.
Strategi Pembentukan Karakter
Pembentukan karakter pelajar melalui kisah sukses dapat dilakukan dengan berbagai strategi. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu hal tersebut adalah: 1) Pilih kisah sukses yang inspiratif yakni pilihlah kisah sukses yang relevan dan inspiratif bagi pelajar.kisah-kisah ini dapat berupa tokoh-tokoh terkenal, 2) Diskusi dan analisis kisah yakni ajak pelajar membaca, menonton,atau mendengarkan kisah sukses tokoh. 3) Identifikasi nilai-nilai penting yakni membantu pelajar mengidentifikasi nilai-nilai penting yang muncul dalam kisah sukses, seperti ketekunan, integritas, kerja keras, kepemimpinan, dan lain sebagainya.4) Refleksi pribadi yakni ajak pelajar untuk merenungkan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan mereka sendiri. 5) Tindakan konkret yakni dorong pelajar untuk mengambil tindakan konkret untuk mengembangkan karakter mereka. 6) Mentorship dan pembimbingan yakni dukung pelajar dengan memberikan bimbingan dan mentoring.7) Pengalaman nyata yakni dorong pelajar untuk terlibat dalam pengalaman nyata seperti menjadi sukarelawan, memimpin proyek, atau menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari. 8) Beri penghargaan bagi pelajar yang berhasil mengembangkan karakter mereka melalui kisah sukses.9) Konteks pendidikan dengan cara mengintegrasikan pembelajaran karakter ke dalam kurikulum sekolah dan aktivitas ekstrakurikuler.
Membentuk karakter pelajar memang gampang-gampang sulit tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itulah diperlukan strategi yang tepat salah satunya dengan mengajak mereka membaca dan mengenal kisah-kisah tokoh inspirasi yang memotivasi. Di samping itu peranan orang tua dan guru sangat penting dengan menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan sikap yang akan membimbing mereka sepanjang hidup.
Penulis: Evy Leoni, S. Pd.
Guru SMP Negeri 21 Batanghari